Rabu, 12 November 2014

Bersamamu

Aku Ingin Bersama Selamanya
Ketika tunas ini tumbuh,
serupa tubuh yang mengakar.
Setiap nafas yang terhembus adalah
kata.
Angan, debur dan emosi bersatu dalam
jubah berpautan.
Tangan kita terikat… Lidah kita
menyatu…
Maka setiap apa yang terucap adalah
sabda pendita ratu.
Hahhh... Di luar itu pasir… Di luar itu
debu…
Hanya angin meniup saja lalu terbang
hilang tak ada.
Tapi kita tetap menari, menari cuma kita
yang tahu.
Jiwa ini tandu… Maka duduk saja…
Maka akan kita bawa ... Semua…
Karena kita adalah satu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar